Apa itu Blue Carbon?

Darling Tanaman
Darling Energi
Apa itu Blue Carbon?
27 Jul 2022

Kamu pernah denger gak tentang Blue Carbon itu apa? Jika belum tahu, simak terus ulasannya berikut ini. Siapa tahu bisa menambah wawasan kamu untuk lebih peduli lagi dengan lingkungan di masa mendatang.

Blue carbon atau karbon biru merupakan karbon yang diserap serta disimpan oleh laut dan ekosistem pesisir (mangrove dan lamun). 

Menurut penelitian yang pernah dilakukan, biomassa yang meliputi daun, batang, akar, dan sedimen Mangrove maupun Lamun mampu menyimpan karbon 3 sampai 5 kali lebih besar dari vegetasi di darat.

Selama ini, yang kita ketahui bahwa hutan berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Degradasi dan alih fungsi lahan hutan merupakan tindakan yang dapat mengemisi karbon ke atmosfer bumi dan menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin padat. 

Itulah mengapa kegiatan mitigasi perubahan iklim dititikberatkan pada upaya-upaya perbaikan wilayah hutan.

Sebagai informasi aja, Mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam, atau akibat ulah manusia.

Penyerap Karbon Alami Tak Hanya Hutan

Namun, sebenarnya ada loh potensi emisi karbon yang tidak kalah besar dibandingkan dengan wilayah hutan, yaitu ekosistem pesisir yang meliputi hutan mangrove, tumbuhan laut (seagrass) dan rawa-rawa yang merupakan hal penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. 

Ekosistem pesisir menyerap karbon dari atmosfer dan lautan lalu menyimpannya secara alamiah. Karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir tersebutlah yang dikenal sebagai Blue Carbon.

Ditemukannya fakta bahwa ekosistem pesisir juga merupakan penyerap gas rumah kaca berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan. Diyakini dapat menyerap serta menyimpan 100 karbon atau 100 kali lebih banyak dan lebih permanen dibandingkan dengan hutan di daratan. 

Karbon yang diserap oleh ekosistem pesisir tidak kalah besar loh dibandingkan hutan. Berbeda dengan ekosistem daratan yang cenderung tidak bertambah di waktu tertentu, ekosistem pesisir mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam sedimen secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama.

Sekitar 50% sampai 99% karbon yang diserap oleh ekosistem pantai disimpan dalam tanah di kedalaman 6 meter di bawah permukaan tanah. 

Karbon yang tersimpan ini dapat tersimpan sampai ribuan tahun, karena potensi yang besar inilah ekosistem pesisir bisa berperan banyak sebagai solusi adaptasi dan mitigas dampak perubahan iklim.***

Sumber: http://ditjenppi.menlhk.go.id/

Penulis : GLG