Cara Unik Mengolah Sampah di Jawa Barat

Darling Sampah
Cara Unik Mengolah Sampah di Jawa Barat
27 Nov 2021

Sampah masih menjadi masalah global yang harus diperhatikan. Kampanye-kampanye mengenai sampah terus digencarkan untuk menjaga lingkungan. Begitupun di Indonesia, permasalahan sampah sampai saat ini masih menjadi masalah krusial. Melansir dari warta berita merdeka.com, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan salah satu faktor peningkatan volume sampah adalah perilaku masyarakat itu sendiri. Membuang sampah sembarangan masih menjadi penyebab utama terkumpulnya sampah. 

 

Mengutip dari nawasis.org Provinsi Jawa Barat dengan amanat mengembangkan sistem pengolahan sampah di tingkat provinsi, bisa dikatakan pengelolaan sampah di provinsi Jawa Barat memang telah berkembang pesat dan makin maju. Masyarakat saling berperan aktif untuk mengurangi dan menangani persoalan sampah. Peran aktif itu ditujukan dengan melakukan gerakan-gerakan anti sampah dan membuat bank sampah untuk mengumpulkan sampah. Seperti dikutip dari nawasis.org beberapa daerah di Jawa Barat berikut ini melakukan inovasi unik dan menarik, simak yuk!

 

Daerah pertama adalah Kota Sukabumi, dimulai dengan mengubah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikundul menjadi tempat edukasi sampah buat masyarakat sekitar. Lebih menariknya, TPA Cikundul dilengkapi dengan Kafe Metania 

 

Melalui kolaborasi itu pula muncul banyak inovasi menarik yang dilakukan oleh berbagai kabupaten di Jawa Barat. Di Kota Sukabumi misalnya, Pemda setempat telah mengubah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikundul menjadi tempat edukasi sampah kepada masyarakat. Hal uniknya adalah TPA Cikundul juga dilengkapi dengan kafe bernama Kafe Metania, yang dihias dengan desain kekinia dan yang lebih menarik bahan baku gas untuk memasak makanan di sana berasal dari tumpukan tanah!

 

Berlanjut ke Kota Cirebon, disana mengembangkan Gerakan “Kudu Eling” (Kolaborasi Penduduk dalam Pengelolaan Lingkungan) dengan misi membentuk 1 RW/1 bank sampah. Wah unggul yak! Sementara, di ibu kota provinsi yaitu Kota Bandung memiliki terobosan untuk mengolah sampah dengan Gerakan “Kang Pisman” (Kurangi Pisahkan Manfaat). Dari gerakan tersbut sampah-sampah diolah dan diubah menjadi barang bernilai jual sehingga sampah-sampah gak terbuang percuma.

 

Gak mau kalah dengan wilayah lain, Kota Cimahi juga punya inovasi tersendiri untuk mengolah sampah melalui Bank Samici yang udah berdiri dan aktif berjalan sejak 2014 dengan jumlah nasabah 1.124 nasabah dan 189 unit yang tersebar di Kota Cimahi. Lain lagi di Kabupaten Indramayu dengan Program “Manajemen Sampah Zero/Masaro” untuk pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain mengurangi sampah, sampah organik yang membusuk juga diolah menjadi pupuk cair. 

 

Kabupaten Kuningan juga mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Mandiri Sejahtera” dengan memanfaatkan mesin pencacah limbah tanaman untuk menghancurkan daun, ranting hingga dahan pohon untuk dicacah menjadi bahan pembuatan pupuk. Nah, dari beberapa daerah tersebut kita belajar kalo sampah-sampah disekelilingmu jika dikumpulkan bisa diolah menjadi barang yang bernilai kembali. Kira-kira kamu mau mengolah sampah jadi apa nih?



Sumber: https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-jenis-sampah-beserta-cara-mengelolanya-bantu-atasi-pencemaran-lingkungan-kln.html

http://nawasis.org/portal/berita/read/belajar-kelola-sampah-dari-jabar/51262