McDonalds Jepang Ganti Alat Makan Yang Ramah Lingkungan

Negara yang maju dengan teknologinya dan dikenal dengan kedisiplinannya, Jepang juga merupakan negara yang memperhatikan segala aspeknya terhadap lingkungan. 

Akhir-akhir ini, McDonald's Jepang mengganti alat makan berbahan plastik dengan kayu dan kertas. Walaupun restoran cepat saji tersebut berasal dari Amerika, Jepang berhasil membuat terobosan terbaru yang mengadaptasikannya pada kebiasaan orang jepang sendiri. 

Melansir dari laman Japan Today, McDonald's Corporation meluncurkan sedotan kertas serta sendok, garpu, dan pisau berbahan kayu di semua gerai McDonald's Jepang. 

Alat Makan Ramah Lingkungan

Alat makan berbahan kertas dan kayu ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan, rasa, keamanan, dan kemudahan penggunaan.

Adapun beberapa alat makan ramah lingkungan tersebut seperti sedotan untuk anak-anak dan untuk McShake, sendok untuk produk tertentu, serta sedotan yang menempel langsung pada karton susu akan tetap menggunakan bahan plastik.  

Sedotan kertas dan alat makan berbahan kayu yang digunakan McDonald's di Jepang ini telah bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) yakni pelopor asli sertifikasi hutan dalam pengelolaan yang bertanggung jawab, yang mana menyatukan para ahli dari bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Sehingga, hal tersebut sudah dipastikan aman untuk lingkungan.

Peralihan Alat Makan Ramah Lingkungan

Sebelumnya, McDonald's Jepang telah berkomitmen untuk mengubah kemasan dan alat makan memakai bahan terbarukan bersertifikat ini pada akhir 2025 nanti. Adapun peralihan alat makan berbahan plastik menjadi kertas dan kayu ini udah dilakukan di 2.900 gerai, dan diperkirakan akan mengurangi sekitar 900 ton penggunaan plastik per tahun. 

McDonald's Jepang juga berkomitmen untuk terus mendengarkan respons balik dari pelanggan, khususnya dalam penggunaan kemasan dan alat makan ramah lingkungan ini demi membantu membangun masyarakat yang berkelanjutan dan mengejar misinya untuk menyediakan "makanan lezat dan senyuman untuk semua orang di masyarakat."

***

Sumber: kompas.com