Plastik: Dulu Jadi Solusi, Kini Butuh Solusi

Darling Energi
Plastik: Dulu Jadi Solusi, Kini Butuh Solusi
03 Jul 2021

Apa sih yang ada di benak Darlings kalo mendengar kata “plastik”? Yup, plastik ini kini jadi isu global yang tengah jadi sorotan karena penggunaannya yang semakin nggak terkontrol. Gimana nggak, plastik adalah salah satu bahan yang paling banyak digunakan di bumi alias nggak lepas dari kehidupan sehari-hari manusia. Kantong plastik apalagi. Karena harganya yang murah dan bisa ditemui dengan mudah, kantong plastik seakan jadi sahabat dan penyelamat apalagi bagi yang sering belanja.

Dilihat secara historis, dilansir BBC, kantong plastik pertama kali dibuat pada 1959 oleh ilmuwan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin. Penemuannya dipatenkan pada 1965. Tahu nggak sih, uniknya, pada awal keberadaannya ternyata kantong plastik dibuat untuk menyelamatkan bumi dan membantu lingkungan. 

Dulu, sehari-harinya orang biasa menggunakan kantong kertas. Kantong kertas ini menggunakan bahan baku kertas yang kita semua tau, berasal dari pohon. Otomatis proses produksinya pun mengancam kelestarian alam. Makin banyak pakai kantong kertas, makin gak terhitung juga pohon yang ditebang. Lalu akhirnya tercetuslah ide untuk menciptakan kantong plastik sebagai alternatif pengganti kantong kertas yang mengancam kelestarian pohon. Alhasil sejak itu terbiasalah kita dengan kantong plastik, hingga kini. 

Nah, muncul lagi persoalan baru, penggunaan kantong plastik ini jadi berlebihan hingga melahirkan makin banyak gunungan sampah yang lama banget bisa terurai secara alami. Butuh waktu bahkan ratusan tahun untuk mengurai plastik secara alamiah.

Berdasarkan data NOAA / Woods Hole Sea Grant, berikut ini beberapa jenis sampah plastik dengan durasi terurainya:

Styrofoam cup: 50 tahun

Coffee cup: 30 tahun

Sedotan plastik: 200 tahun

Botol air mineral: 450 tahun

Gelas plastik: 450 tahun

Disposable diaper: 450 tahun

Sikat gigi plastik: 500 tahun

Siapa yang nggak tercengang? Ternyata gak main-main ya. Sebetulnya bukan plastiknya yang jadi masalah. Karena gimanapun, plastik memang sudah jadi bagian dari kehidupan manusia yang sulit terpisahkan. Lantas apa, dong? Yup, kita semua perlu mengontrol dan meminimalisir penggunaan plastik dalam keseharian kita. Segala sesuatu yang berlebihan itu memang nggak pernah berakhir baik, Darlings. Solusinya akan balik lagi ke kita, sebagai manusia yang dikaruniai akal dan pikiran, agar bijak menggunakan sesuatu agar tidak berdampak buruk apalagi buat kehidupan kita sendiri dan kelestarian alam. 

Yuk tanamkan lagi mindset bahwa kita dan lingkungan adalah sebuah siklus yang saling membutuhkan, bukan sebaliknya. Lingkungan akan memberi kebaikan sejauh kita memeliharanya dengan layak dan bijak juga. Kapan lagi kalo nggak dimulai dari sekarang?

Penulis : Siapdarling