Kamu tahu gak, apa itu COP27? Buat yang belum, Conference of the Parties (COP) atau Konferensi Para Pihak ini adalah badan pengambil keputusan tertinggi dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Nah, UNFCCC adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membuat aturan dasar dan kerangka agar negara-negara di dunia bisa bergotong royong melawan perubahan iklim. Lembaga ini dibuat sejak 1992 agar negara-negara punya arah jelas untuk mengontrol emisi gas rumah kaca yang merusak kehidupan di muka bumi.
Anggota dari COP ini adalah wakil setiap negara yang menandatangani Paris Agreement, dan bertemu setiap tahun. Konferensi ini disebut juga sebagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP27, yaitu konferensi tahunan ke-27 yang diadakan di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6-18 November 2022.
Indonesia mengikuti Pertemuan COP-27
Konferensi ini menyedot perhatian para petinggi dunia dari berbagai sektor, tak terkecuali Indonesia. Pasalnya, para pemimpin berkumpul dan membicarakan tentang masa depan bumi loh.
Dilangsungkan pertemuan pertama penyusunan kertas posisi Delegasi RI yang akan mengikuti COP-27 UNFCCC di Mesir 6-18 November 2022 pada Senin, 19 September 2022 yang dimaksudkan untuk menyiapkan posisi serta kepentingan Indonesia dalam perundingan perubahan iklim COP-27 atau disebut dengan Sharm El-Sheikh Climate Change Conference yang akan diikuti oleh Negara pihak maupun pengamat dari seluruh dunia.
Direktur Jenderal PPI, Laksmi Dhewanthi selaku National Focal Point (NFP) to the UNFCCC pada kesempatan ini memimpin secara langsung jalannya pertemuan dan menyampaikan arahan pada sesi pembukaan tersebut. NFP menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan awal dalam proses persiapan Delegasi RI menuju Sharm El-Sheikh Climate Change Conference.
Kertas posisi disusun sebagai bekal nantinya untuk tim negosiasi Delri yang akan memperjuangkan kepentingan dan posisi Indonesia pada meja perundingan terhadap isu-isu yang krusial yang belum dapat diputuskan. Proses penyusunan kertas posisi dilaksanakan melalui diskusi terpumpun berdasarkan 13 isu negosiasi yang dipimpin oleh masing-masing lead negotiator.
Hasil dari diskusi ini kemudian ditinjau bersama yang ditanggapi secara langsung oleh Penasehat Senior Menteri Bidang Perubahan Iklim, dan konvensi internasional, Dr. Nur Masripatin. Semua masukan dan pandangan yang disampaikan akan menjadi konsep awal kertas posisi untuk selanjutnya dikompilasi dan menjadi bahan pembahasan utama pada pertemuan penyusunan kertas posisi berikutnya.***
Sumber: