Sektor pariwisata Indonesia kembali mengukir prestasi gemilang di kancah internasional. Desa Pemuteran yang terletak di Kabupaten Buleleng, Bali, dinobatkan sebagai salah satu “The Best Tourism Village 2025” oleh UN Tourism (United Nations World Tourism Organization), sebuah lembaga resmi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bergerak di bidang pariwisata.
Penghargaan bergengsi ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang mampu mengintegrasikan pariwisata dengan prinsip keberlanjutan dan pelestarian budaya.
Desa Pemuteran berhasil menonjol di antara 270 desa pesaing dari seluruh dunia. Keberhasilan desa ini didorong oleh berbagai inisiatif proaktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengembangkan pariwisata berbasis komunitas.
Pemuteran dikenal luas karena upaya luar biasanya dalam melestarikan ekosistem laut, terutama terumbu karang. Pengembangan ekowisata di desa ini berpegangan teguh pada kearifan lokal budaya Bali, memastikan bahwa pembangunan pariwisata berjalan inklusif dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
Secara global, hanya 52 desa dari berbagai negara yang berhasil meraih predikat Best Tourism Village 2025. Terpilihnya Pemuteran menunjukkan bahwa pariwisata berbasis konservasi dan komunitas yang diterapkan di Indonesia memenuhi standar global yang ditetapkan UN Tourism.
Selain Pemuteran, Indonesia juga memiliki wakil lain yang menunjukkan potensi besar. Desa Osing Kemiren dari Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil masuk dalam “Upgrade Programme” UN Tourism.
Status Upgrade Programme ini diberikan kepada desa-desa yang dinilai memiliki potensi luar biasa untuk menjadi desa wisata terbaik dunia di masa mendatang, namun masih membutuhkan dukungan teknis untuk mencapai standar tertinggi. Keberhasilan Kemiren menunjukkan adanya regenerasi desa-desa wisata yang siap bersaing secara internasional.
Menurut UN Tourism, desa-desa wisata terbaik dunia bukan sekadar destinasi liburan yang indah. Mereka adalah model keberhasilan dalam menggerakkan ekonomi lokal secara berkelanjutan, sekaligus berfungsi sebagai garda terdepan dalam menjaga warisan budaya dan melindungi lingkungan alam.
Pihak Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan bahwa penghargaan yang diraih Pemuteran ini adalah bukti nyata bahwa desa-desa di Nusantara memiliki kapasitas untuk menjadi contoh dunia dalam membangun pariwisata yang tidak hanya indah, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif.
Keberhasilan Pemuteran dan Kemiren adalah representasi nyata kebanggaan nasional, menunjukkan bagaimana inisiatif dari desa kecil di Indonesia mampu mendapatkan pengakuan di panggung global berkat komitmen menjaga bumi dan budayanya.
Kementerian Parawisata
Jejaring Desa Wisata