Gawat! Gletser Bisa Mencair Pada Tahun 2050

Darling Air
Darling Energi
Gawat! Gletser Bisa Mencair Pada Tahun 2050
03 Nov 2022

UNESCO menemukan beberapa gletser Warisan Dunia yang ikonik akan hilang pada tahun 2050. Data baru UNESCO ini menyoroti percepatan pencairan gletser di sepertiga situs akan menghilang pada tahun 2050.

Akan tetapi, masih mungkin untuk menyelamatkan dua pertiga lainnya jika kenaikan suhu global tidak melebihi 1,5°C dibandingkan dengan periode pra-industri. Ini akan menjadi tantangan besar bagi COP 27 nanti.

Pasalnya, 50 situs Warisan Dunia UNESCO merupakan rumah bagi gletser yang mewakili hampir 10% dari total area gletser di Bumi. Termasuk yang tertinggi di sebelah Gunung Everest, yang terpanjang di Alaska, dan gletser terakhir yang tersisa di Afrika, antara lain akan memberikan gambaran representatif tentang situasi umum gletser di dunia.

Namun, sebuah studi baru oleh UNESCO dalam kemitraan dengan IUCN menunjukkan bahwa gletser ini telah mundur pada tingkat yang dipercepat sejak tahun 2000 karena emisi CO2, yang merupakan suhu yang menghangat. 

Saat ini kehilangan 58 miliar ton es setiap tahun – setara dengan gabungan penggunaan air tahunan Prancis dan Spanyol dan bertanggung jawab atas hampir 5% dari kenaikan permukaan laut global yang diamati. Hanya satu solusi efektif, yakni kurangi emisi CO2 dengan cepat.

Upaya UNESCO Menangani Masalah Gletser

UNESCO mengadvokasi pembentukan dana internasional untuk pemantauan dan pelestarian gletser. Dana itu akan mendukung penelitian komprehensif, mempromosikan jaringan pertukaran antara semua pemangku kepentingan dan menerapkan peringatan dini dan langkah-langkah pengurangan risiko bencana.

"Laporan ini adalah ajakan untuk bertindak. Hanya pengurangan cepat dalam tingkat emisi CO2 kita yang dapat menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati luar biasa yang bergantung padanya. COP 27 akan memiliki peran penting untuk membantu menemukan solusi atas masalah ini. UNESCO bertekad untuk mendukung negara-negara dalam mengejar tujuan ini," kata Audrey Azoulay selaku Direktur Jenderal UNESCO.

Setengah dari umat manusia bergantung secara langsung atau tidak langsung pada gletser sebagai sumber air mereka untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan kekuasaan. Gletser juga merupakan pilar keanekaragaman hayati, memberi makan banyak ekosistem.

"Ketika gletser mencair dengan cepat, jutaan orang menghadapi kelangkaan air dan meningkatnya risiko bencana alam seperti banjir, dan jutaan lainnya mungkin terlantar akibat kenaikan permukaan laut. Studi ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berinvestasi dalam Solusi Berbasis Alam, yang dapat membantu mengurangi perubahan iklim dan memungkinkan orang untuk beradaptasi lebih baik terhadap dampaknya," kata Dr Bruno Oberle, Direktur Jenderal IUCN.

Wilayah Terancam

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa gletser di sepertiga dari 50 situs Warisan Dunia akan menghilang pada tahun 2050, terlepas dari upaya untuk membatasi kenaikan suhu. Adapun contoh gletser yang terancam punah di wilayahnya berikut ini:

Afrika

  • Menurut data yang tersedia, gletser di semua situs Warisan Dunia di Afrika kemungkinan besar akan hilang pada tahun 2050, termasuk Taman Nasional Kilimanjaro dan Gunung Kenya.

Asia

  • Gletser di Tiga Sungai Paralel di Kawasan Lindung Yunnan (Cina) – Kehilangan massa tertinggi relatif terhadap tahun 2000 (57,2%) dan juga gletser dengan pencairan tercepat dalam daftar.
  • Gletser di Tien-Shan Barat (Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan) telah menyusut sebesar 27% sejak tahun 2000.

Eropa

  • Glester di Pyrénées Mont Perdu (Prancis, Spanyol) – sangat mungkin menghilang pada tahun 2050.
  •  Gletser di Dolomites (Italia) – sangat mungkin menghilang pada tahun 2050.

Amerika Latin

  • Gletser di Taman Nasional Los Alerces (Argentina) – kehilangan massa tertinggi #2 relatif terhadap tahun 2000 (45,6%).
  • Gletser di Taman Nasional Huascaran (Peru) telah menyusut sebesar 15% sejak tahun 2000.

Amerika Utara

  • Gletser di Taman Nasional Yellowstone (Amerika Serikat) – sangat mungkin menghilang pada tahun 2050.
  • Gletser di Waterton Glacier International Peace Park (Kanada, Amerika Serikat) telah kehilangan 26,5% volumenya dalam 20 tahun.

Oseania

  • Gletser di Te Wahipounamu – Selandia Baru Barat Daya (Selandia Baru) telah kehilangan hampir 20% volumenya sejak tahun 2000.

UNESCO dalam konferensinya berterima kasih kepada IUCN, ETH Zurich, Swiss Federal Institute for Forest, Snow and Landscape Research (WSL), dan Space Geophysics and Oceanography Studies Laboratory (LEGOS) dari French National Center for Scientific Research (CNRS) atas kontribusi mereka pada penelitian tersebut.***

Sumber: oceandecade.org

Penulis : GLG