Gerakan Gen Darling kembali hadir di Kota Kembang dengan pesan kuat: hindari sampah abadi demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Kampanye ini menjadi bagian dari rangkaian program #GenDarlingMovement yang digagas oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui inisiatif Siap Darling, dan kali ini digelar di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Kegiatan ini mengajak mahasiswa dan anak muda untuk memahami dampak serius dari sampah plastik yang sulit terurai. Istilah “sampah abadi” digunakan untuk menggambarkan limbah plastik yang bisa bertahan hingga ratusan tahun di alam tanpa benar-benar hilang.
Dalam acara ini, peserta diajak untuk ikut kegiatan edukatif seperti talkshow interaktif, games bertema lingkungan, dan challenge sosial media yang mendorong mereka untuk mulai menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, peserta juga belajar langsung bagaimana mengelola sampah plastik agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir. Melalui simulasi sederhana, Gen Darling menunjukkan bahwa sebagian besar plastik yang kita buang sebenarnya bisa didaur ulang, jika dipilah dengan benar sejak dari rumah.
Bandung, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, menghadapi persoalan serius terkait volume sampah harian. Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menunjukkan bahwa sekitar 1.500 ton sampah dihasilkan setiap hari, dan sebagian besar masih berasal dari plastik sekali pakai.
Melihat kondisi ini, Gen Darling berkomitmen menjadikan gerakan ini lebih dari sekadar kampanye sesaat. Gerakan ini ingin membangun pola pikir baru di kalangan generasi muda bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar tren, tetapi tanggung jawab bersama.
Dengan pesan “Hindari Sampah Abadi untuk Masa Depan”, Gen Darling ingin membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dari kampus, dari kita, dan untuk bumi.