Permasalahan sampah plastik merupakan masalah lingkungan yang terus diperbincangkan. Bukan hanya sampah ini sangat sulit terurai secara alami, melainkan micro plastik juga sangat berbahaya bagi lingkungan, manusia dan hewan. Sampah plastic terbawa dari hilir ke hulu hingga ke Samudra Pasifik. Menurt BBC News, Para ilmuwan telah menemukan hewan laut yang hidup di puing-puing plastik di area laut terbuka yang dijuluki "Tambang Sampah Samudera Pasifik ". Banyak dari makhluk itu adalah spesies pesisir, hidup bermil-mil dari habitat biasanya, di sepetak jalan antara pantai California dan Hawaii.
Peneliti utama Dr Linsey Haram, yang melakukan penelitian di Pusat Penelitian Lingkungan Smithsonian, mengatakan bahwa plastik lebih permanen daripada banyak puing-puing alami yang sebelumnya bisa dilihat di laut terbuka. Mereka menciptakan habitat yang lebih permanen di laut. area ini. Dalam penelitiannya Dr. Haram Dunia berpendapat bahwa Samudra Pasifik memiliki setidaknya lima pilin yang dipenuhi plastik. Segala macam barang berakhir di sana, Samudra Pasifik bukan pulau plastik, tapi pasti ada banyak plastik yang terkurung di sana.
Sebagian besar adalah mikro-plastik - sangat sulit dilihat dengan mata telanjang. Tetapi ada juga barang-barang yang lebih besar, termasuk jaring ikan yang ditinggalkan, pelampung dan bahkan kapal yang telah mengambang di pusaran air sejak tsunami Jepang pada tahun 2011. Bencana tersebut menyebabkan berton-ton puing terlempar ke laut Pasifik, dan ratusan spesies laut pesisir Jepang ditemukan hidup di atas barang-barang yang mendarat di pesisir pantai Pasifik Amerika Utara dan Kepulauan Hawaii.
Beberapa organisme yang ditemukan para peneliti pada barang-barang plastik yang mereka periksa adalah spesies laut terbuka - organisme yang bertahan hidup dengan mengapung di puing-puing yang mengambang. Tetapi temuan yang paling membuka mata, Dr. Haram adalah keragaman spesies pesisir yang mengandung plastik.
Source: https://www.bbc.com/news/science-environment-59521211