Kenalan Lebih Jauh Dengan Besek, Wadah Asli Nusantara yang Ramah Lingkungan

Darling Inspirasi
Kenalan Lebih Jauh Dengan Besek, Wadah Asli Nusantara yang Ramah Lingkungan
06 Dec 2021

Buat yang sering jajan, pasti udah familiar banget sama besek. Sebagai wadah makanan asli nusantara, besek adalah kerajinan yang terbuat dari anyaman bambu, membentuk wakul atau wadah tumbu yang bentuknya kecil dan ada tutupnya. Rata-rata besek tingginya delapan sampai lima belas sentimeter, sementara sisi lainnya ukurannya kira-kira delapan belas sampai tiga puluh satu senti meter. Berikut beberapa fakta menarik tentang besek.

 

Wadah Bumbu Dapur

Masyarakat Jawa menggunakan besek untuk wadah makanan. Selain itu, besek juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur, seperti  kunyit, lengkuas, cabe, bawang putih, bawang merah, dan sebagainya. Barang ini sering dijumpai di dapur tradisional.

Dalam kamus bahasa Jawa karangan WJS Poerwadarminta, Baoesastra Djawa tahun 1939, disebutkan besek yaiku araning wadhah saemper tumbu nanging cilik sarta nganggo tutup. Artinya, besek adalah wadah sejenis tumbu atau wakul yang wujudnya kecil dan ada tutupnya.  

 

Identitas Nusantara

Sebagai wadah asli nusantara, bisa dibilang besek merupakan identitas masyarakat Indonesia yang kaya akan budaya seni yang tinggi. Di zaman modern dan digital sekarang ini, penggunaan besek bisa dikatakan penting untuk melestarikan kebudayaan bangsa yang kian memudar. Besek pun juga merupakan sebuah kerajinan yang merupakan simbol kreativitas Indonesia di mata dunia.


Ramah Lingkungan

Selain untuk menjunjung tinggi kearifan lokal, anyaman besek juga ramah lingkungan karena berasal dari bahan alami, yang ketika sudah selesai digunakan dan dibuang, ia tidak akan mengotori lingkungan. Dengan kata lain, penggunaan besek bisa membantu mengurangi limbah plastik. Kalau kamu pakai besek alih-alih plastik, kamu bisa meminimalisir sampah plastik yang mengotori lingkungan.

Ketika hari raya kurban tiba, besek juga dipandang sebagai alternatif terbaik bagi plastik. Besek bisa digunakan sebagai pembungkus daging kurban. Dan ternyata memang beberapa daerah, besek digunakan sebagai pengganti plastik saat wadah daging kurban. Salah satu daerah yang menggunakan besek adalah Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.

Hal tersebut dilakukan sesuai dengan program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna mengurangi sampah plastik dan menjaga prinsip menjaga kualitas lingkungan. Imbauan menggunakan besek sebagai wadah asli nusantara untuk daging kurban ini bukan semata-mata untuk mengurangi pemakaian plastik saja, tapi juga untuk menjaga kesehatan. Menggunakan plastik sebagai wadah makanan memang tidak sehat dan bisa merusak kualitas daging.


Lebih Aman dan Sehat

Besek bambu pun rupanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri anaerob. Itu karena anyaman bambu pada besek berpori, sehingga sirkulasi udara bisa jadi lebih baik. Karena berbagai alasan itulah, beberapa tahun belakangan, para panitia kurban di berbagai daerah mulai menghindari pengemasan daging kurban dalam kantung plastik dan menggunakan besek sebagai ganti. Setelah digunakan, besek bisa dicuci bersih untuk menghilangkan bau amis, setelah itu bisa kembali dipakai sebagai wadah bumbu dapur.

 

Sumber:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/10/03/mengenal-besek-kemasan-tradisional-ramah-lingkungan-dan-merakyat