Nama tanaman seperti buah-buahan seringkali digunakan sebagai nama jalan, tapi kamu pernah kepikiran ga sih? Hal ini terbukti dari banyaknya beberapa jalan di Indonesia dan menjadi sisi unik dari masyarakatnya. Tanaman sebagai penamaan jalan biasanya dilatarbelakangi oleh banyak tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut.
Melansir dari laman perkebunan.sariagri.id dan akun instagram @plusjakarta, Jakarta Timur menjadi lokasi yang banyak menggunakan nama tanaman sebagai penamaan jalan antara lain sebagai berikut:
Udah ga asing lagi, kampung Rambutan atau yang kita tahu sebagai terminal bus ini memang terkenal di DKI Jakarta. Alasan rambutan sebagai nama jalan tersebut karena dahulu Kampung Rambutan terdapat banyak pohon rambutan atau Nephelium Lappaceum yang tumbuh pada awal abad ke-19.
Bernama latin Gigantochloa apus ini juga cukup dikenal oleh masyarakat Jakarta Timur. Pasalnya, tanaman ini juga bahkan dijadikan sebagai nama jalan yang berada di Kecamatan Cipayung. Sama halnya seperti rambutan, alasan penamaan bambu apus karena daerah tersebut banyak tumbuh pohon bambu apus.
Pala (Myristica fragrans) digunakan untuk nama kawasan yang berada di Kecamatan Makasar. Pala merupakan salah satu jenis rempah utama yang dikuasai pada masa pemerintahan kolonial Belanda loh. Di wilayah Kecamatan Makasar, Jakarta Timur ini dulunya banyak ditumbuhi oleh kebon pala.
Alasan diberi nama tanaman ini karena tanaman kopi pertama kali ditanam di kawasan tersebut sehingga diberi nama Pondok Kopi. Peresmian nama Pondok Kopi pertama kali dilakukan pada 17 Januari 1982.
Siapa yang sangka, ternyata nama Pulo Gebang diambil dari tanaman loh. Pulo memiliki arti daratan atau pulau, sedangkan Gebang merupakan tanaman yaitu pohon gebang. Tanaman dengan nama latin Corypha Utan ini memiliki wujud seperti pohon palem. Akan tetapi, tanaman tersebut hanya berbuah sekali di akhir masa hidupnya.***
Sumber: perkebunan.sariagri.id