Penyebab Terjadinya Sampah Makanan yang Kian Menumpuk

Darling Sampah
Darling Inspirasi
Penyebab Terjadinya Sampah Makanan yang Kian Menumpuk
11 Aug 2022

Penyebab pencemaran lingkungan tak hanya disebabkan dari sampah jenis anorganik loh, tetapi juga berlaku pada masalah sisa makanan atau jenis organik yang kian hari semakin menumpuk. 

Organisasi Pangan dan Pertanian FAO (Organisasi makanan dan pertanian di bawah naungan PBB) mempresentasikan perkiraan bahwa sekitar 1/3 dari makanan dunia terbuang setiap tahunnya pada 2011. Sejak itu, banyak yang berubah dalam persepsi global tentang masalah tersebut. 

Dalam beberapa tahun terakhir, limbah makanan telah menjadi fenomena kompleks yang menarik perhatian ilmuwan, konsumen, serta para aktivis.

Hal ini telah menjadi paradoks global, peningkatan hasil pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan namun kemudian sepertiga dari semua makanan yang diproduksi berakhir jadi limbah. 

Menurut laporan FAO pada tahun 2013 menunjukkan bahwa limbah makanan secara global berjumlah 1/3 dari total makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, sekitar 1,6 miliar ton per tahun.

FAO juga mendefinisikan limbah makanan sebagai limbah (food waste) atau kehilangan makanan (food losses) yang terjadi selama industri pengolahan, distribusi, dan konsumsi. 

Penyebab Pemborosan Makanan

Indonesia sendiri merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.

Adapun faktor yang menyebabkan masalah sampah makanan kian menumpuk berikut ini:

 

  • Cuaca buruk 

 

Cuaca buruk akan mengakibatkan gagal panen, sehingga mengharuskan petani untuk membuang bahan makanan tersebut.

 

  • Dibiarkan busuk sebelum sempat dipanen

 

Hal itu karena petani sudah menperkirakan hasil panen yang kurang bagus atau gagal panen karena hama maupun faktor cuaca, kemudian membiarkannya membusuk sebelum sempat dipanen. 

 

  • Permintaan yang menurun

 

Adapun dari segi pendistribusian yang kurang baik, mengakibatkan hasil panen disimpan di dalam gudang penyimpanan terlalu lama. 

 

  • Rusak selama proses pengantaran

 

Biasanya, proses pengantaran melalui jalur darat seperti menggunakan mobil bak terbuka, hal itu untuk menekan biaya pengiriman dibandingkan dengan menggunakan mobil dengan pendingin maupun dengan menggunakan styrofoam box.

 

  • Salah menyimpan makanan

 

Penyiapan makanan yang berlebihan pada sejumlah restoran, hotel, dan industri jasa makanan. Hal itu memiliki kecenderungan untuk menyiapkan/memproduksi makanan secara berlebihan. 

 

  • Kebiasaan tidak makan secara sadar

 

Terakhir, kebiasaan makan tidak sesuai dengan kebutuhan atau hanya memuaskan nafsu untuk memuaskan keinginan.

Untuk mengurangi jumlah sampah makanan yang kian menumpuk, disarankan untuk menerapkan konsep first in first out dalam penyimpanan makanan dengan tidak mengambil dan menggunakan bahan makanan yang disimpan terakhir.

Akan tetapi, ambil yang lebih dulu disimpan agar bahan makanan tidak sampai kadaluarsa dan harus dibuang.

Jika sama sekali tidak bisa menghindari sisa makanan yang harus dibuang, disarankan agar lakukan pilah sampah sebelum dibuang.

Sementara, bagi pelaku usaha mempunyai peran krusial dalam mengendalikan jumlah sampah makanan. Salah satunya bisa dengan aktif melakukan kampanye 'habiskan makanan' di setiap outlet atau tempat makan.***

Penulis : GLG