Tanaman liar sering kali dianggap tidak memiliki nilai khusus dan kerap diabaikan keberadaannya. Namun, di balik tampilannya yang sederhana, beberapa tanaman justru menyimpan karakteristik biologis yang menarik. Salah satunya adalah Acalypha indica, yang di Indonesia dikenal dengan nama rumput anting-anting.
Acalypha indica merupakan tanaman herba yang mudah ditemukan di pekarangan rumah, pinggir jalan, hingga lahan terbuka. Tanaman ini kerap dikategorikan sebagai gulma karena tumbuh liar dan tidak dibudidayakan secara khusus. Meski demikian, rumput anting-anting memiliki efek unik, terutama pada hewan dari keluarga kucing (Felidae).
Rumput anting-anting diketahui dapat memicu respons perilaku tertentu pada kucing domestik maupun kucing besar seperti macan dan singa. Ketika menghirup aroma dari tanaman ini, beberapa kucing menunjukkan reaksi berupa berguling, menggesekkan tubuh, hingga perilaku yang menyerupai euforia sesaat.
Reaksi tersebut terjadi karena kandungan senyawa kimia dalam Acalypha indica yang berinteraksi dengan reseptor tertentu di hidung kucing. Rangsangan ini kemudian memengaruhi bagian otak yang berperan dalam pengaturan hormon dan perilaku. Efeknya bersifat sementara, namun cukup kuat untuk mengubah perilaku hewan dalam waktu singkat.
Fenomena ini serupa dengan respons kucing terhadap tanaman lain seperti catnip, meskipun senyawa aktif dan mekanisme biologisnya tidak sepenuhnya sama.
Berbeda dengan efeknya pada kucing, Acalypha indica tidak menimbulkan reaksi euforia pada manusia. Namun, kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan rasa gatal ringan pada sebagian orang, terutama yang memiliki kulit sensitif. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menyentuh tanaman ini secara sembarangan dan tetap berhati-hati saat beraktivitas di area yang banyak ditumbuhi rumput liar.
Keberadaan Acalypha indica mengingatkan bahwa alam menyimpan banyak hal menarik yang sering luput dari perhatian. Tanaman yang tampak sepele dan tidak bernilai ekonomi tinggi tetap memiliki peran ekologis dan karakteristik biologis yang unik.
Memahami keanekaragaman hayati, termasuk tanaman liar di sekitar kita, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Dari satu tanaman kecil, kita dapat belajar bahwa setiap unsur alam memiliki fungsi dan cerita tersendiri.
Dengan mengenali lingkungan sekitar secara lebih dekat, kita tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih bijak dengan alam.