Tips Less Food Waste Saat Membeli Takjil Untuk Buka Puasa

Berita Darling
Tips Less Food Waste Saat Membeli Takjil Untuk Buka Puasa
30 Apr 2022

Membeli takjil oleh masyarakat Indonesia diartikan sebagai makanan pembuka atau menu buka puasa. Penggunaan kata tersebut memiliki maksud bahwa makanan tersebut akan dinikmati dalam upaya menyegerakan setelah menjalankan ibadah puasa. Jadi, takjil disini artinya menyegerakan berbuka puasa dengan makanan pembuka seperti kurma atau menu takjil buka puasa lainnya.

Berasal dari bahasa Arab, kata takjil memiliki arti percepatan, penyegaran, buru-buru, bergegas, tergesa-gesa. Kata takjil merupakan isim masdar dari kata kerja “ngajjala – yungajjilu” yang berarti mempercepat. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat (buka puasa).

Dari kata tersebut, tak heran kalau kita secara tidak sadar untuk membeli berbagai hidangan takjil menjelang berbuka puasa dengan tujuan menyegarkan tubuh.

Sebab terlalu banyak membeli hidangan untuk berbuka puasa, sampai tubuh kita tidak kuat lagi untuk menampung semua makanan itu karena kenyang.

Akibatnya, makanan yang tidak termakan harus terbuang secara sia-sia (mubazir) dan perilaku tersebut mengakibatkan kita menjadi pemborosan, mengingat sifat makanan yang tidak tahan lama atau basi. Dalam Al-Qur'an menyebutkan: 

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya," (QS. Al-Isra: 27). 

Mubazir adalah perilaku boros, terbuang-buang, berlebihan, kesia-siaan dan semuanya itu bermakna ketidakbergunaan. Tentu, konsep mubazir ini bertentangan dengan maksud penciptaan segala sesuatu oleh Sang Maha Pencipta Allah SWT.

Sementara itu, food waste atau sampah makanan merujuk kepada makanan siap konsumsi dan memenuhi gizi seimbang yang terbuang begitu saja. Sampah makanan menjadi penyumbang terbesar sampah di Indonesia. Sangat disayangkan bukan?

Berdasarkan data pengolahan sampah pada 2017-2018 dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di beberapa regional seperti Jawa, sampah makanan mendominasi komposisi keseluruhan jenis sampah sebesar 46,75%.

Kemudian, berdasarkan penelitian yang diadakan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) pada 2017, Indonesia merupakan negara kedua penghasil sampah makanan terbanyak di dunia, yakni sekitar 300 Kg tiap individu. Keadaan tersebut cukup miris apabila dibandingkan dengan tingkat kelaparan di Indonesia yang masih dalam kategori serius. Faktanya, jumlah tersebut seharusnya mampu untuk menghidupi 28 juta atau sekitar 11% penduduk di Indonesia.

Agar makanan tidak lagi terbuang secara percuma atau mubazir, ada tips less food waste saat membeli takjil untuk buka puasa berikut ini:

  • Beli takjil secukupnya

Selain menjadi hemat, uang yang tersisisa dari membeli takjil bisa kamu tabungkan untuk keperluan lainnya menjelang Lebaran nanti atau bisa kamu sumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan.

  • Bikin list menu selama Ramadhan

Membuat list atau jadwal untuk takjil buka puasa bisa kamu buat untuk per harinya, semisal hari ini kolak pisang, kemudian hari Rabu ingin makan es cendol dan seterusnya. 

  • Simpan atau olah kembali

Menyimpan makanan yang tidak habis ke dalam kulkas. Hal itu bisa membuat makanan menjadi sedikit tahan lama seumpama jika kamu ingin memakannya kembali di waktu sahur sebagai penutup mulut.

  • Ubah Food waste jadi kompos

Alangkah lebih baik untuk tidak membuangnya begitu saja ke dalam tempat sampah, karena makanan sisa bisa menjadi kompos dari bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Bagaimana, apakah kamu tertarik mencoba less food waste? karena dengan memulai pola hidup ini, artinya kamu mulai sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitar baik pada manusia maupun lingkungan.***

Penulis : AJS