Choose a Language

Akar yang Tak Terlihat, Tapi Menyelamatkan Bumi

Darling Tanaman
Akar yang Tak Terlihat, Tapi Menyelamatkan Bumi
12 Aug 2025

Hai Darlings,

Pernah nggak kamu duduk di bawah pohon rindang, ngerasa adem, tenang, dan seolah dunia berhenti sebentar? Tapi pernah juga nggak kamu mikir, siapa sih yang kerja keras supaya pohon itu tetap berdiri tegak? Jawabannya simpel, tapi sering terlupakan, akar.

Akar bukan sekadar penyangga hidup si pohon. Di balik tanah yang kelihatan biasa aja, mereka adalah tim penyelamat Bumi yang kerja tanpa sorotan. Akar itu ibarat pahlawan yang diem-diem ngasih makan, nyimpen air, dan jaga keseimbangan. Bahkan, banyak jenis akar yang bukan cuma nempel, tapi juga pintar banget beradaptasi.

Coba deh kamu ngintip hutan mangrove. Di sana, akarnya bukan cuma satu gaya, tapi ada yang bentuknya kayak tongkat (akar tunjang), ada juga yang keluar dari batang dan mencengkram ke tanah (akar napas), bahkan ada yang nyelip diam-diam di bawah lumpur. Mereka bukan cuma keren secara visual, tapi juga vital. Akar-akar itu menjaga garis pantai tetap kuat, mencegah abrasi, dan ngasih ruang aman buat kepiting, ikan, sampai burung laut bertelur.

Tapi tunggu dulu, cerita tentang akar belum selesai. Ada juga makhluk mikroskopis yang hidup nempel di akar tanaman, namanya mikoriza. Mereka bukan parasit, tapi sahabat. Mikoriza bantu tanaman nyerap nutrisi dan air lebih maksimal. Bahkan di tanah gersang sekalipun, akar yang ditemani mikoriza bisa tetap hidup dan tumbuh. Kerja sama mereka itu ibarat duo power, satu nggak bisa maksimal tanpa yang lain.

Darlings, hal-hal yang sering kita lupakan, yang tersembunyi di balik permukaan, ternyata justru yang paling penting. Akar nggak butuh tepuk tangan, tapi kita yang butuh mereka. Jadi saat kamu menanam sesuatu, merawat taman kecilmu, atau sekadar melangkah di tanah, ingat, ada kehidupan bawah tanah yang terus berjuang buat jaga bumi tetap stabil.

Mereka memang tak terlihat, tapi perannya luar biasa.

Aku siap sadar lingkungan, kalian juga kan.

 

Referensi sumber:

  • agincourtresources
  • idntimes
Penulis : SD