Penggunaan produk-produk yang Ekoenzim sudah mulai dilirik oleh masyarakat. Produk yang ramah lingkungan nan serbaguna ini menawarkan banyak sekali manfaat bagi penggunanya. Lalu apa sih sebenarnya Ekoenzim itu?
Ekoenzim atau Ecoenzyme adalah larutan kompleks hasil dari fermentasi yang berasal dari limbah-limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air yang dibantu oleh mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri yang dihasilkan dalam kurun waktu selama kurang lebih tiga bulan. Hasil fermentasi ini akan menghasilkan air berwarna coklat tua dan beraroma asam-manis kuat khas larutan fermentasi.
Ekoenzim sendiri dikembangkan pada tahun 2006 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Thailand yaitu Dr Rosukon Poompavong. Dari penelitian yang dia lakukan, menghasilkan data bahwa hampir 60% sampah yang terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir merupakan sampah organik. Proses pembusukan sampah organik ini akan menimbulkan aroma tidak sedap dan menghasilkan gas rumah kaca atau Metana yang berkontribusi dalam pemanasan global.
Oleh karena itu, pemanfaatan sampah-sampah organik untuk menjadi Ekoenzim di Indonesia sendiri sebetulnya sangat membantu. Selain bisa mengurangi tingkat pemanasan global dan efek rumah kaca, kita juga bisa mengurangi penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir yang makin menggunung setiap harinya.
Lalu bagaimana sih cara membuat Ekoenzim di rumah?
Cara pembuatan produk Ekoenzim sendiri tergolong cukup mudah. Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari air, sampah organik, dan gula merah dengan perbandingan 10 : 3 : 1. Bahan tersebut kemudian dimasukan ke dalam sebuah wadah tertutup. Selama seminggu sekali, buka tutup wadah untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses fermentasi tadi. Lakukan hal ini selama tiga bulan, dan produk Ekoenzim pun siap digunakan.
Nah #DarlingSquad semua ada yang tertarik untuk membuat produk Ekoenzim sendiri di rumah?