Choose a Language

Daisugi, Seni “Menanam Pohon di Atas Pohon” dari Jepang

Darling Tanaman
Darling Inspirasi
Daisugi, Seni “Menanam Pohon di Atas Pohon” dari Jepang
18 Nov 2025

Pernah lihat pohon yang punya… anak pohon di atas tubuhnya sendiri? Kedengarannya absurd, tapi teknik ini nyata banget di Jepang. Namanya daisugi, salah satu seni kehutanan kuno yang bikin satu pohon bisa jadi “ibu asuh” bagi banyak pohon baru.

Teknik ini muncul dari kebutuhan masyarakat Jepang di abad ke-14 yang butuh kayu berkualitas tinggi buat bangunan tradisional, tapi lahannya terbatas. Jadi mereka bikin cara cerdas, bukan menebang, tapi memanen dari satu pohon yang sama.

Kata “dai” berarti meja. Sementara “sugi” berarti cedar. Secara harfiah, daisugi adalah teknik memangkas pohon cedar secara ekstrem dan teratur. Hasilnya? Pohon induk berubah jadi seperti bonsai raksasa dengan banyak tunas lurus menjulang ke atas.

Nah, tunas inilah yang jadi kayu premium. Kuat, lentur, minim cacat, pas buat arsitektur Jepang, terutama gaya sukiya-zukuri, yang butuh kayu longgar tapi elegant.

Keunggulan daisugi bukan cuma kualitas kayu. Teknik ini juga:

  • Menghemat lahan karena satu pohon bisa menghasilkan banyak batang.

  • Mengurangi penebangan karena pohon induk hidup terus.

  • Menjaga ekosistem karena hutan tetap rimbun dan tertata.

  • Lebih berkelanjutan daripada metode penebangan biasa.

Bisa dibilang, ini adalah bentuk silvikultur tradisional yang udah lebih dulu “green” sebelum istilah sustainable forestry populer.

Keren ya, Jepang punya cara kreatif jaga hutan sejak abad ke-14. Kita juga bisa kok mulai dari hal kecil untuk jaga bumi—bawa tumbler, hemat energi, sampai pilih produk yang ramah lingkungan.

Kalau satu pohon aja bisa “beranak pinak” demi menjaga hutan, masa kita enggak?

Penulis : SD