Choose a Language

Desa yang Berhasil Wujudkan 0 Sampah

Darling Sampah
Berita Darling
Darling Inspirasi
Desa yang Berhasil Wujudkan 0 Sampah
26 Jun 2024

Kalau kemarin ada desa di Bali yang seluruh warganya kompak punya sumur komposter di setiap rumah, kali ini aksi positif perihal pengelolaan sampah ditunjukkan Desa Randupitu, Kecamatan Gempol yang ada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Hebatnya, dalam beberapa tahun terakhir ini, desa tersebut berhasil mengelola sampah secara mandiri dengan mengubahnya menjadi kompos.

Selain diubah menjadi kompos, warga desa Randupitu juga mengelola sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF). Itu semua dilakukan masyarakat desa agar terwujudnya kondisi nol sampah. Berkat hal positif itu, sampah yang dikelola dengan baik itu pun mampu menjadi sumber penghasilan dan menambah Pendapatan Asli Desa (PAD) hingga ratusan juta rupiah per bulannya.

Kepala Desa Randupitu, M. Fuad mengatakan jika selama ini, sampah memang di desanya masih menjadi salah satu persoalan akut. Sebelum praktik ini konsisten dijalankan, masih banyak sampah-sampah yang dibuang di lahan-lahan kosong hingga menimbulkan aroma tak sedap.

“Sampah banyak berserakan dimana-mana. Kondisi desa menjadi kotor, tidak enak dilihat. Sungai-sungai penuh oleh sampah,” kata M. Fuad seperti dikutip dari mongabay.co.id.

Apa yang dilakukan dan dihasilkan Desa Randupitu hingga saat ini, adalah buah keberhasilan dari proses yang konsisten dijalankan. Fuad bercerita, ini semua tidak lepas dari peran pendampingan Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL). Hingga akhirnya Desa Randupitu membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pemuda Peduli Sampah yang disingkat Pempes pada 2017 lalu.

Lebih lanjut Fuad menjelaskan, pembentukan Pempes ini dilakukan agar terwujudnya Desa Randupitu sebagai desa yang mandiri dan berkesadaran lingkungan melalui pengelolaan sampah domestik secara bertanggung jawab serta berkelanjutan.

“Awalnya ya susah. Tapi karena komitmen kami untuk mewujudkan desa yang bersih, kami akhirnya mengambil sampah-sampah itu dari rumah warga secara swadaya, tidak ada yang bayar,” jelasnya menceritakan awal mula pembentukan KSM Pempes.

Pengelolaan sampah di Desa Randupitu didasarin pada empat program. Yakni, pendidikan dan pelatihan, pengumpulan, daur ulang dan jual beli. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah bertangung jawab.

Sementara kegiatan pengumpulan sampah difokuskan pada tiga sub sektor. Yakni sampah rumah tangga, sampah dari kegiatan pasar desa atau pusat perbelanjaan, serta dari perusahaan.

Di sisi lain, penyuluhan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Diana Indah Kusumawati mengungkapkan jika pihaknya terus mendorong agar praktik positif ini bisa direplikasi di desa-desa lainnya. Sebab, baru sebagian kecil saja yang berhasil mengelola sampahnya secara mandiri.

“Karena pada dasarnya, tanggung jawab untuk mengelola sampah itu tidak hanya ada di Pemerintah, tetapi juga masyarakat secara umum. Jadi, masing-masing memang harus ikut berperan,” tuturnya.

Sumber: mongabay.co.id

Penulis : BTN