Elang Jawa, Si Bucin di Langit Indonesia

Siapa bilang cuma manusia yang bisa bucin? Di langit Jawa, ada satu spesies burung yang cintanya bahkan jauh lebih stabil daripada hubungan banyak manusia: Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Burung gagah yang sering disebut sebagai “inspirasinya lambang negara” ini punya satu sifat yang bikin banyak orang geleng-geleng, mereka setia seumur hidup.

Elang Jawa memilih satu pasangan saja, lalu hidup bersama selamanya. Mereka membangun sarang, berburu, hingga membesarkan anak dengan kompak. Setiap musim berkembang biak, mereka biasanya hanya memproduksi satu butir telur, dan itupun diasuh bersama-sama. Proses mencari pasangan juga nggak asal-asalan. Mereka melakukan tarian udara dan saling unjuk kebolehan sebelum resmi “jadian”.

Kesetiaan ini bukan gimmick. Banyak pengamatan menunjukkan bahwa kalau salah satu pasangan mati, elang yang ditinggalkan bisa membutuhkan waktu sangat lama untuk mencari pasangan baru. Bahkan, banyak yang memilih tidak kawin lagi seumur hidup. Romantis, ya..

Namun di balik kisah cinta yang bikin iri ini, keberadaan Elang Jawa masih tergolong rentan. Jumlahnya tidak banyak, pergerakannya terbatas, dan karakter reproduksinya yang lambat membuat populasi mereka perlu perhatian khusus. Tanpa perlindungan habitat dan pengawasan populasi, kestabilan hidup mereka bisa terganggu.

Sebagai salah satu satwa endemik kebanggaan Indonesia, keberlangsungan Elang Jawa bukan hanya soal melindungi hewan, tetapi juga menjaga simbol kekayaan hayati Pulau Jawa. Kesetiaan mereka adalah pengingat bahwa alam memiliki cerita yang jauh lebih dalam daripada yang kita kira.

Yuk dukung upaya pelestarian Elang Jawa, jangan sampai kisah kesetiaan ini hanya tinggal legenda.

Referensi

• BirdLife International. Nisaetus bartelsi species factsheet.

• Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Data satwa endemik Jawa.

• Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Informasi konservasi Elang Jawa