Pak Sururi Terima Penghargaan Kalpataru

Beberapa hari lalu, sebanyak 10 individu dan kelompok dianugerahi penghargaan lingkungan Kalpataru untuk kategori perintis, penyelamat, pengabdi dan pembina lingkungan. Para penerima penghargaan Kalpataru 2024 fokus diberikan untuk para pegiat isu iklim, biodiversitas dan pencemaran lingkungan.

Adalah Sururi (66), petani Mangrove asal Kelurahan Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang, Sururi (66) merupakan seorang 'profesor' mangrove tamatan SD yang sukses dihadiahi penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Anyway, Kalpataru adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada mereka, baik individu, maupun kelompok, yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan dan membina Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penghargaan Kalpataru berhasil disematkan kepada Sururi setelah ia dinilai sukses melakukan rehabilitasi dan pelestarian mangrove seluas 88 hektare dengan 850 ribu pohon di pesisir utara Kota Semarang sejak 1995 lalu.

“Tentu sangat bahagia menerima penghargaan Kalpataru untuk yang pertama kalinya,” ungkap Sururi.

Atas aksi dan sumbangsihnya itu, Sururi berhasil memulihkan daratan pesisir 700 meter dari bibir pantai yang terdampak abrasi dan banjir rob di tiga kelurahan serta meningkatkan populasi fauna endemik.

Berkaitan dengan penghargaan ini, Sururi mengingatkan bahwa perjuangan terhadap lingkungan, khususnya pesisir Semarang belum selesai. Masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan terkait ancaman perubahan iklim terhadap kondisi pesisir. “Tugas belum selesai, penghargaan ini hanya sebagai lecutan kami untuk terus berjuang,” katanya.

Pemberian penghargaan Kalpataru 2024 diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta.

Fyi nih Darlings, selain Sururi, ada tiga nama lainnya yang juga menerima penghargaan Kalpataru dalam kategori perintis lingkungan. Mereka adalah Adolof Olof Wonemseba dari Papua Barat, Infirmus Abi dari Nusa Tenggara Timur dan Komang Anik Sugiani dari Bali.

Respect dan salut banget yaa Darlings sama mereka!

Yuk jangan mau kalah sama Pak Sururi dan penerima penghargaan Kalpataru lainnya! Sudah waktunya lebih SADAR dan peduli terhadap lingkungan mulai dari diri sendiri.

Sumber: Kompas.id | cnnindonesia.com | tribunnews.com