Choose a Language

Perubahan Iklim Turunkan Kualitas Kopi

Darling Tanaman
Berita Darling
Perubahan Iklim Turunkan Kualitas Kopi
21 Jun 2024

Darlings, tahu gak sih kalau menurut International Coffee Organisation (ICO), Indonesia ada diperingkat keempat setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia sebagai produsen kopi terbesar di dunia. Tapi kalo perihal konsumsi, negara kita ada diperingkat ketujuh dunia. Hayo, siapa temen kalian si paling ngopi? Share artikel ini yaa, Darlings!

Di Indonesia ada dua jenis kopi yang ditanam dan tumbuh sangat baik, yaitu robusta dan arabika. Jenis kopi robusta biasanya tumbuh baik di ketinggian 400–700 mdpl, sedangkan jenis arabika tumbuh di tempat yang lebih tinggi, yakni di atas 1000 mdpl. Karena itu, jenis arabika lebih rentan dengan perubahan iklim.

Dampak perubahan iklim yang belakangan makin terasa, ternyata mulai memengaruhi pertumbuhan kopi arabika. Mengutip dari bbc.com, ilmuwan bahkan memprediksi skenario terburuk terhadap kopi arabika liar bisa jadi punah pada 2080 mendatang. Studi lainnya menunjukkan, setidaknya 60% spesies kopi di dunia (tidak hanya robusta dan arabika) terancam punah.

Para ilmuwan juga memprediksi jika kondisi yang optimal untuk pertumbuhan kopi arabika akan semakin sulit dipenuhi. Hal itu diakibatkan dampak dari perubahan iklim, berujung pada pengurangan produktivitas hingga gagal panen. Dampak buruk lainnya, volume kopi berkualitas yang bisa didapatkan juga akan semakin berkurang.

Pakar iklim di Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (sekolah kedinasan di bawa BMKG), Dodo Gunawan, mengatakan bahwa pemanasan global telah menyebabkan perubahan kesesuaian agroklimat atau interaksi antara faktor iklim dan hidrologi dan pertanian. Wilayah yang beberapa tahun lalu cocok untuk menanam komoditas pertanian tertentu, sekarang sudah tidak cocok lagi.

Dan ini berlaku untuk hampir semua komoditas, tidak hanya kopi. “Kalau hewan, ia akan berpindah untuk mencari kesesuaian yang baru buatnya. Tapi karena tanaman itu tidak bisa berpindah sendiri, maka ia akan merespons dengan produknya. Respons atas tidak sesuainya lokasi karena iklimnya sudah berubah, maka dia akan menjadi berkurang produksinya,” jelas Dodo.

Dodo menambahkan, indikasi lainnya dari perubahan iklim adalah fluktuasi cuaca ekstrem yang sekarang semakin sering terjadi dan intensitasnya semakin tinggi. Data dari 91 stasiun pengamatan BMKG menunjukkan tren peningkatan rata-rata suhu udara di Indonesia.

Fyi nih, Darlings, kopi pertama kali dibawa ke Indonesia pada abad ke-17 oleh kolonial Belanda. Saat itu, kolonial mendirikan perkebunan kopi pertama di Pulau Jawa. Hasilnya begitu sukses sehingga secangkir kopi pernah dikenal sebagai “a cup of Java”.

Setelah itu, perkebunan kopi mulai menyebar ke pulau-pulau lain seperti Sumatra dan Sulawesi. Kopi Indonesia, terutama yang berasal dari Sumatra, Jawa dan Sulawesi, sangat terkenal dengan cita rasa kuat serta aroma tanah dan buah-buahan yang nikmat.

Darlings, dampak dari perubahan iklim benar-benar sudah dirasakan, buka hanya oleh kita, tapi juga semua makhluk yang ada di bumi. Yuk, lebih serius lagi jaga lingkungannya. Karena kalau bukan kita dan dimulai dari sendiri, siapa lagi?

Sumber: bbc.com

Penulis : BTN