Pernah dengar istilah “pohon zombie”? Bukan dari film horor, tapi dari kisah nyata di hutan Selandia Baru yang bikin kita mikir ulang soal bagaimana alam saling menjaga.
Belakangan, film zombie Indonesia Abadi Nan Jaya ramai diperbincangkan karena nuansanya yang dekat dengan budaya lokal. Tapi siapa sangka, di dunia nyata, alam punya versinya sendiri dan jauh lebih menakjubkan.
Di sebuah hutan di Selandia Baru, para peneliti menemukan pohon yang terlihat sudah mati total. Tidak ada daun. Tidak ada cabang. Hanya tersisa batang pohon.
Secara logika, pohon tanpa daun tidak bisa melakukan fotosintesis. Artinya, tidak bisa memproduksi makanannya sendiri. Seharusnya, pohon itu mati.
Tapi faktanya, air masih mengalir di dalam batangnya. Pohon itu masih hidup.
Lalu, bagaimana bisa?
Jawabannya ada di bawah tanah, lewat sistem yang disebut Wood Wide Web.
Wood Wide Web adalah jaringan akar dan jamur (mycorrhiza) yang menghubungkan satu pohon dengan pohon lainnya di dalam hutan. Lewat jaringan ini, pohon-pohon bisa:
Pohon “zombie” tadi ternyata terhubung dengan pohon-pohon sehat di sekitarnya. Meski tidak bisa fotosintesis, ia tetap bertahan hidup karena mendapat suplai nutrisi dari pohon lain melalui jaringan akar tersebut.
Di hutan, tidak ada yang benar-benar hidup sendirian.