Jawa Tengah, Sriwijayaterkini.com – Bakti Lingkungan Djarum Foundation bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah berkomitmen untuk menghijaukan kompleks Percandian Gedongsongo melalui Program Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), dengan penanaman sebanyak 868 pohon dan semak di berbagai titik yang tersebar di Kompleks Percandian Gedongsongo, Kamis (5/3/2020).
President Director Djarum Foundation, Victor Rahmat Hartono mengatakan ini merupakan program berkelanjutan dari Djarum Foundation Bakti Pada Negeri dan juga merupakan kelanjutan penanaman pohon yang pernah dilakukan sebelumnya dibeberapa candi seperti di candi Prambanan, Ratu Bokoh dan Candi Ijo pada tahun lalu.
Selain itu juga penanaman pohon di cagar budaya dikarenakan cagar budaya disekitar kita pantas mendapatkan banyak warna misal dari bunga-bunga dan dengan adanya penanaman pohon tersebut akan banyak menyerap kadar CO2 di udara di tempat-tempat tertentu yang dapat membuat regulasi udara semakin baik khususnya iklim di Indonesia.
“Adapun jenis pohon yang ditanam pada kegiatan kali ini ialah Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus, Puspa serta Akar Wangi pada kawasan Candi 1 Gedongsongo, sedangkan pada Candi 4 Gedongsongo adalah Pinus, Puspa dan Akar Wangi”, ungkapnya.
Tanaman-tanaman yang didatangkan tersebut berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) yang didirikan dan dikelola oleh Djarum Foundation sejak tahun 1979 yang berpusat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dimana telah ada beragam tanaman langka dari berbagai daerah yang dibudidayakan dengan luas area mencapai 4 hektar.
“Dengan terlaksananya Siap Darling secara berkelanjutan, diharapkan agar situs-situs warisan sejarah di Indonesia bisa menjadi Destinasi favorit masyarakat dikarenakan terjaga kelestariannya, begitu pula halnya di Kompleks Percandian Gedongsongo yang terletak di desa Candi Kecamatan Bandungan atau di Lereng Gunung Ungaran ini.” Tambahnya.
Victor menambahkan dalam kegiatan penanaman pohon ini juga melibatkan sebanyak 250 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, kenapa mereka dipilih dan diikutkan dalam kegiatan ini, karena pihaknya juga ingin memastikan bahawa generasi berikutnya sadar lingkungan dimana yang akan mengalami perubahan iklim negatif yakni mereka yang masih muda-muda, jadi mestinya mereka lebih berinvestasi untuk kehidupan mereka sendiri. (Purwa)