Choose a Language

Tahukah Kamu? Capung Adalah Bioindikator Alami Untuk Air

Darling Fauna
Tahukah Kamu? Capung Adalah Bioindikator Alami Untuk Air
26 Apr 2022

Apakah di lingkungan kamu masih ada serangga capung? Jika masih ada, maka kamu adalah salah satu orang yang beruntung bisa tinggal di daerah itu. Pasalnya, capung merupakan serangga yang berperan penting dalam keseimbangan ekosistem karena menjadi salah satu bioindikator lingkungan perairan yang bersih. 

Capung terlihat sebagai serangga cantik yang senang terbang di sekitar air atau perairan. Akan tetapi, capung adalah predator ganas yang memiliki rahang tajam dan memangsa hewan yang lebih kecil darinya. 

Siklus hidup capung membutuhkan air dan tumbuhan. Pada fase awal, capung hidup sebagai larva di dalam air dan akan terbang ke udara setelah beranjak dewasa. 

Larva capung memangsa jentik nyamuk dan larva serangga lainnya. Setelah dewasa, capung memangsa nyamuk dan serangga kecil lainnya yang bisa membahayakan. 

Manfaat Capung Sebagai Bioindikator

Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang saling berhubungan, dimana keberadaan atau perilakunya sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan tertentu. 

Hal tersebut mengakibatkan keberadaan kelompok tersebut dapat digunakan sebagai suatu petunjuk atau uji kuantitatif, merujuk dari buku Ellenberg yang diterbitkan pada tahun 1991.

Dilansir dari Litbang Kementerian Kesehatan, semakin banyak capung yang hidup di suatu daerah, maka hal itu menunjukkan lingkungan yang bersih. Selain itu, keberadaan capung menunjukkan bahwa air di lingkungan tersebut bersih dan bebas dari polusi.

Adapun keunikan-keunikan dari Capung berikut ini:

  1. Capung merupakan salah satu serangga purba karena sudah ada di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Fosil capung terbesar yang pernah ditemukan mempunyai ukuran lebar sayap lebih dari 3 meter.
  2.  Capung adalah serangga golongan Odonata dengan lebih dari 5000 spesies berbeda yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 400 spesies, apalagi mengingat bahwa Indonesia yang luas ini pasti akan ada lebih banyak spesies capung yang hidup jika .
  3. Kita pasti sering melihat capung berada di atas permukaan air, baik itu di genangan air maupun di sungai mengalir. Mengapa demikian? ternyata, di permukaan air itulah capung menaruh telur-telurnya yang kemudian akan menetas menjadi larva. Mereka juga sangat awas dengan daerahnya sendiri, sehingga sering kita jumpai dua capung yang berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan daerah kekuasaan tersebut.
  4. Walaupun terlihat sangat indah, capung sebenarnya adalah serangga yang ganas. Sejak menetas dari telur, mereka adalah karnivora yang suka memakan hewan lain. Pada saat masih larva mereka memakan plankton, ikan-ikan kecil, serta larva lain. Ketika sayap mereka mulai berkembang, capung muda memiliki bagian tubuh khusus yang berada di sekitar kepalanya yang berfungsi sebagai  tongkat untuk memudahkan menangkap ikan-ikan kecil.  Capung dewasa merupakan predator alami dari nyamuk, sehingga populasi capung yang banyak bisa menjadi pengontrol yang efektif dalam menanggulangi penyebaran nyamuk pada suatu tempat.
  5. Sayap capung bagian depan lebih panjang dibandingkan sayap bagian belakang. Bentuk sayap itu membuat capung dapat terbang sangat cepat hingga 50km/jam dan dapat melakukan berbagai manuver di udara mulai dari bergerak ke samping, belakang sampai menyusuri suatu permukan benda. Dinobatkan sebagai serangga tercepat yang ada di bumi karena kelihaiannya dalam terbang.***
Penulis : ajs